Menjadi guru memang tidak mudah. Jika merujuk pada ungkapan Jawa, guru: digugu lan ditiru. Digugu ucapannya, ditiru perbuatannya. Ucapan dan perbuatan yang baik tentunya. Menengok lagi ada ungkapan, tak ada manusia yang sempurna. Jadi guru pun "tidak dapat" sempurna. Seumur hidupnya pasti baik, juga ndak mungkin. Setidaknya "mendekati" baik lah. Selalu meningkat yang dilakukan. Perbaikan berkesinambungan, ujar orang manajemen.
Untuk menjadi seorang yang dirindu siswanya? Jika guru tidak ada maka siswa akan merasa kehilangan. Salah satu langkah untuk menjadi guru yang dirindu siswanya, ialah sebut nama siswa. Siswa akan merasa senang jika namanya disebut oleh siswa. Tidak meragukan kemampuan siswa, juga penting, untuk menanamkan rasa percaya diri.
Mudah-mudahan bermanfaat.