Ch12-3. Kepemimpinan strategik meliputi:
Abilitas (ability) untuk mengantisipasi, memimpikan/ membayangkan, memeliharan fleksibilitas dan memberdayakan yang lain untuk menciptakan perubahan strategik.
Kerja multi-fungsi yang melibatkan pengerjaan melalui pihak-pihak lain.
Konsiderasi / pertimbangan keseluruhan perusahaan lebih dipentingkan daripada hanya suatu sub satuan.
Sebuah kerangka manajerial berdasarkan atas referensi atau rekomendasi.
Strategic Leadership and the Strategic Management Process
Ch12-4. Ada pertautan antara prosess manajemen strategik dengan kepemimpinan strategik.
Efketifitas kepemimpinan strategik merupakan bentuk-bentuk formulasi atas maksud strategik (strategic intent) dan misi strategik (strategic mission). Keduanya mempengaruhi kesuksesan tindakan-tindakan strategik (successful strategic actions). Kesuksesan tindakan-tindakan strategik para pemimpin strategik diwujudkan dalam kesuksesan (1) merumuskan / memformulasikan strategi-strategi (formulation of strategies), dan (2) mengimplementasikan strategi-strategi (implementation of strategies).
Kesuksesan formulasi strategi-strategi dan pelaksanaannya para pemimpin strategik dapat diwujudkan dalam hasil-hasil (outcomes) yaitu bergantung pada persaingan strategik dan hasil-hasil (returns) di atas rata-rata. Jelasnya, lihat gambar berikut.
|
| Efektifitas Kepemimpian Strategik |
|
| ||||||||
|
| |||||||||||
|
|
| ||||||||||
Maksud Strategik (Strategik Intent) | Dan | Misi Strategik (Strategic Mission) | ||||||||||
| ||||||||||||
| Mempengaruhi (influence) |
| ||||||||||
|
|
| ||||||||||
Kesuksesan Tindakan Strategik (Successfull StrategicActions) |
| |||||||||||
|
| |||||||||||
| ||||||||||||
Formulasi Strategi-Strategi (Formulation of Strategies) |
| Implementasi Strategi-Strategi (Implementation of Strategies ) | ||||||||||
|
|
|
| |||||||||
|
| |||||||||||
Persaingan Strategik dan hasil di atas rata-rata (Strategic Competitive to pursue above average returns) | ||||||||||||
Factors Affecting Managerial Discrestion
Ch12-5. Ada dua faktor yang mempengaruhi diskresi manajerial, yaitu:
Lingkungan eksternal meliputi: struktur industri, tingkat pertumbuhan pasar dan tipe persaingan, kendala-kendala politis / hukum, dan diferensiasi produk.
Kakarteristik-karakteristik keorganisasional yaitu meliputi: ukuran dan usia organisasi, budaya, sumber yang tersedia (resource availability), dan interkasi pekerja.
Diskresi managerial mempengaruhi karakteristik-karakteristik manajer. Pengaruh diskresi manajerial terhadap karakteristik-karakteristik manajer dapat dicerminkan pada: toleransi bagi kemenduaan (tolerance for ambiguity), komitmen kepada perusahaan, keahlian-keahlian interpersonal, tingkat aspirasi, dan kepercayaan diri.
Top Management Teams
Ch12-5. Tim-tim manajemen puncak mempunyai ciri sebagai berikut:
Tim-tim manajemen puncak adalah terdiri atas para manajer kunci yang bertanggung jawab merumuskan dan melaksanakan strategi-strategi organisasi.
Suatu tim manajemen puncak beraneka-ragam dengan berbagai kepiawian (expertise) dan pengetahuan yang tergambar pada perpektif berganda ketika mengevaluasi alternatif strategi dan membangun konsensus.
Suatu tim manajemen puncak juga harus dapat mempfungsikan diri secara efektif sebagai suatu tim dalam aturan untuk melaksanakan strategi-strategi. Suatu tim yang beraneka-ragam membuat tim tersebut menjadi lebih sulit.
Strategic Leadership
Ch12-7. Kepemimpinan Strategik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Para CEO dapat memperoleh keuntungan begitu besar kekuasaan yang mereka secara kebajikan bebas atas pandangan (oversight) oleh dewan direktur (Board of Directors).
Kekhususan ini yang sesungguhnya ketika CEO adalah juga ketua (chairman) atas dewan direktur.
Masa jabatan (tenure) CEOs juga dapat mempunyai (wield) kekuasaan substansial.
Bentuk yang sangat efektif atas andil penguasaan kekuasaan dan pengaruh di antara CEO dan dewan direktur.
Managerial Labor Market
Ch12-8. Pasar tenaga kerja manajerial mempunyai ciri-ciri dan tipe-tipe sebagai berikut:
Tenaga kerja internal yaitu terdiri atas alternatif-alternatif jalur karir yang terdeia untuk para manajer suatu perusahaan.
Penyeleksian para kandidat internal bagi posisi-posisi manajemen membantu untuk membangun pada pengetahuan spesifik – yang dapat dinilai perusahaan.
Pasar tenaga kerja eksternal terdiri atas sekumpulan / kolektifitas atas peluang-peluang karir bagi para manajer di luar perusahaan mereka.
Penyeleksian seorang manajer dari luar (outsider) biasanya membawa pandangan-pandangan yang segar (fresh insights) dan bisa memberikan tenaga / energi kepada perusahaan dengan ide-ide inovasi baru.
Effects of CEO Succession and Top Management Team Composition on Strategy
Ch12-12. Pengaruh-pengaruh atas kesuksesan CEO dan komposisi tim manajemen puncak pada strategi dapat ditarik hubungan sebagai berikut.
Keberhasilan strategi bertahan (Stable Strategy) bergantung pada kesuksesan CEO internal dan keserbasamaan (homogeneous) komposisi tim manajemen puncak.
Keberhasilan strategi mendua: kemungkinan perubahan dalam tim manajemen puncak dan strategi (ambiguous: possible change in top management team and strategy) bergantung pada kesuksesan CEO eksternal dan keserbasamaan (homogeneous) komposisi tim manajemen puncak.
Keberhasilan strategi bertahan dengan inovasi (stable strategy with innovation) bergantung pada kesuksesan CEO internal dan keterbedaan (heterogeneous) komposisi tim manajemen puncak.
Keberhasilan strategi perubahan (strategic change) bergantung pada kesuksesan CEO eksternal dan keterbedaan (heterogeneous) komposisi tim manajemen puncak.
Exercise of Effective Leadership
Ch12-13. Efektivitas kepemimpinan strategik bergantung pada:
Penentuan arah strategi (determining strategic direction)
Pengeskploitasian dan pemeliharaan kompetensi-kompetensi ini (exploiting and maintaining core competencies)
Pengembangan modal insani (developing human capital)
Penyokongan / pendukungan / pertahanan suatu budaya keorganisasian yang efektif (sustaining an effective organizational culture)
Penekanan praktik-praktik etis (emphasizing ethical practices)
Pemantapan pengendalian keorganisasian yang seimbang (establishing balanced organizational controls)
Determining Strategic Direction
Ch12-14. Penentuan arah strategik mempunyai arti dan ciri berikut.
Penentuan arah srtategi berarti pengembangan jangka-panjang visi atas maksud strategik (strategic intent) perusahaan.
Seorang pemimpin kharismatik dapat membantu mencapai maksud strategik.
Hal ini penting agar tidak kehilangan pandang atas kekuatan-kekuatan organisasi ketika membuat perubahan-perubahan yang dibutuhkan oleh suatu arah strategik baru.
Para eksikutif mesti menstruktur perusahaan secara efektif untuk membantu mencapai visi.
Exploiting and Maintaining Core Competencies
Ch12-15. Pengeksploitasian dan pemeliharaan kompetensi-kompetensi inti suatu organisasi menyangkut bahwa:
Keompetensi-kompetensi inti adalah sumber-sumber dan kapabilitas-kapabilitas / kecakapan-kecapan yang melayani sebagai suatu sumber atas keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan yang melampaui para rivalnya.
Para pemimpin strategik mesti memverifikasi / memeriksa kompenetnsi-kompetensi perusahaan yang ditekankan dalam usaha-usaha implementasi strategi.
Dalam banyak perusahaan besar, dan satu secara pasti yang terdifersifikasi berhubungan (related diversified), kompetensi-kompetensi inti yaitu dieksploitisasi secara efektif ketika merekatelah membangun dan menerapkan (applied) lintas satuan-satuan keorganisasian yang berbeda.
Kompetensi-komptensi inti tidak dapat daibangun atau dieksploitasi secara efektif tanpa mengembangkan kapabilitas-kapabilitas atas modal insani.
Developing Human Capital
Ch12-16. Arti dan ciri pengembangan modal insansi sebagai berikut.
Modal insani merujuk kepada pengetahuan dan keahlian-keahlian atas diri seluruh /segala yang ada pada tenaga kerja (intire workforce).
Para pekerja yaitu dipandang sebagai suatu sumber modal yang merupakan kebutuhan-kebutuhan investasi.
Tak ada strategi yang menjadi efektif tanpa mereka dapat mengembangkan dan menguasai (retain) orang yang bagus untuk mencapai tujuan strategi tersebut.
Pengembangan dan manajemen yang efektif atas modal insani perusahaan bisa menjadi penentu utama atas abilitas / kemampuan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi-strategi secara sukses.
Sustaining an Effective Organizational Culture
Ch12-17. Pertahanan atau pendukungan suatu budaya keorganisasian yang efektif mempunyai ciri-ciri berikut
Suatu budaya keorganisasian terdiri atas suatu set / rangkaian yang kompleks atas idiologi-idiologi, simbol-simbol, dan nilai-nilai inti yang disumbangkan (shared) melalui perusahaan dan mempengaruhi caranya memimpin / tingkah laku bisnis.
Pembentukan budaya perusahaan adalah suatu tugas sentral atas kepemimpinan strategik yang efektif.
Changing Culture and Reengineering
Ch12-18. Ada pertautan antara perubahan budaya dan perekayasaan. Manfat-manfaat atas perekayasaan bisnis yaitu dimaksimumkan ketika para pekerja percaya bahwa:
Setiap pekerjaan di dalam perusahaan adalah esensial dan penting.
Semua pekerja mesti menciptakan nilai melalui kerja mereka.
Pembelajaran / pengalaman konstan adalah suatu bagian yang vital atas pekerjaan seseorang.
Tim kerja adalah esensial untuk implementasi yang sukses.
Masalah-masalah dapat dipecahkan ketika tim-tim menerima tanggungjawab bagi suatu solusi.
Emphasizing Ethical Practices
Ch12-19. Praktik-praktik etis perlu dikembangkan dalam suatu perusahaan agar sukses melaksanakan strategi-strategi bisnis. Penekanan praktik-praktik etis menyangkut perihal:
Praktik-praktik etis / pantas meningkatkan keefektifan atas proses-proses implementasi strategi.
Perusahaan-perusahaan yang etis mendorong dan memungkinkan (enable) orang pada semua tingkat keorganisasian untuk melatih (to exercise) berpendapat etis (ethical judgment).
Untuk secara tepat (to properly) mempengaruhi pendapat dan perilaku pekerja, praktik-praktik etis mesti membentuk proses pengambilan kpeutusan perusahaan dan menjadikan bagian integral atas budaya organisasi.
Para pemimpin merangkai / melengkapi (set) suasana (tone) bagi penciptaan suatu lingkungan atas saling menghargai, kejujuran, dan praktik-praktik etis di antara para pekerja.
Establishing Balanced Organizational Controls
Ch12-20. Pemantapan pengendalian keorganisasian yang seimbang perlu dilakukan karena ia mempunyai ciri-ciri berikut.
Pengendlian keorganisasian di dalamnya menyediakan parameter-parameter yaitu strategi-strategi yang diimplementasikan dan diambil tindakan-tindakan korektif.
Pengendalian finansial biasanya ditekankan dalam perusahaan-perusahaan besar dan berfokus pada keluaran-keluaran finansial (financial outcomes) jangka-pendek.
Pengendalian strategik berfokus pada isi (content) atas tindakan-tindakan strategik daripada keluaran-keluaran (outcomes)
Kesuksesan para pemimpin strategik menyeimbangkan pengendalian strategik dan pengendalian finansial (mereka tidak memisahkan pengendalian / mengeliminasi finansial) dengan maksud (the intent) atas pencapaian hasil-hasil (returns) jangka-panjang yang lebih positif.
Sangat bermanfaat. Terimakasih pak Imam Gunawan
BalasHapus