Sayang-sayang kita tidak tahu ke mana pergi
Tak sanggup kita dengarkan suara yang sejati
Langkah kita mengabdi pada nafsu sendiri
Yang bisa kita pandang hanya kepentingan sendiri
Sayang-sayang orang pintar tak mau ngaji
Kepala tengadah merasa benar sendiri
Semua dituding-tuding dan dicaci maki
Yang lainnya salah hanya ia yang suci
Sayang-sayang orang hebat tinggi hati
Ngomong demokrasi pidato berapi-api
Ternyata karena menginginkan kursi
Sementara rakyat kerepotan mencari nasi
Loyang disangka emas, emasnya dibuang-buang
Kita makin buta mana utara mana selatan
Yang kecil dibesar, yang besar diremehkan
Yang penting disepelekan, yang sepele diutamakan
Allah Allah Allah betapa busuk hidup kami
Dan masih terus akan lebih membusuk lagi
Betapa gelapnya hari di depan kami
Mohon ayomilah kami yang kecil ini
Emha Ainun Najib
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.