31 Maret 2012

Secuplik tentang Supervisi Pengajaran

Apa itu supervisi? Jika pertanyaan itu diajukan kepada guru, maka lazim jawaban mayoritas ialah pengawasan. Supervisi ialah pengawasan? Supervisi berasal dari kata supervision yang terdiri dari dua kata yaitu super yang berarti lebih; dan vision yang berarti melihat atau meninjau. Secara terminologi supervisi diartikan sebagai serangkaian usaha bantuan pada guru. Sehingga supervisi secara etimologis mempunyai konsekuensi disamakannya pengertian supervisi dengan pengawasan dalam pengertian lama, berupa inspeksi sebagai kegiatan kontrol yang otoriter. Supervisi diartikan sebagai pelayanan yang disediakan oleh pemimpin untuk membawa guru (orang yang dipimpin) agar menjadi guru yang semakin cakap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan khususnya agar dapat meningkatkan keefektifan proses pembelajaran.

Supervisi terutama sebagai bantuan yang berwujud layanan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, penilik sekolah, dan pengawas serta supervisor lainnya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar. Jika yang dimaksudkan supervisi adalah layanan profesional untuk meningkatkan proses dan hasil belajar, maka banyak pakar yang memberikan batasan supervisi sebagai bantuan kepada guru untuk mengembangkan situasi pengajaran yang lebih baik. Supervisi lahir dari fungsi actuating (menggerakkan) yang di dalamnya terdapat unsur membina, membantu, membimbing, dan memotivasi. Sedangkan pengawasan lahir dari fungsi controlling yang di dalamnya terdapat unsur evaluasi hasil kerja bawahan oleh atasan. Sehingga supervisi dengan pengawasan sangatlah berbeda.

Pandangan guru terhadap supervisi cenderung negatif yang mengasumsikan bahwa supervisi merupakan model pengawasan terhadap guru dengan menekan kebebasan guru untuk menyampaikan pendapat. Hal ini dapat dipengaruhi sikap supervisor seperti bersikap otoriter, hanya mencari kesalahan guru, dan menganggap lebih dari guru karena jabatannya. Guru pada dasarnya tidak membenci supervisi, tetapi tidak suka terhadap gaya supervisor. Kasus guru senior cenderung menganggap supervisi merupakan kegiatan yang tidak perlu karena menganggap bahwa telah memiliki kemampuan dan pengalaman yang lebih. Self evaluation merupakan salah satu kunci pelayanan supervisi karena dengan self evaluation supervisor dan guru dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing sehingga dimungkinkan akan memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kelebihan tersebut secara kontinu.

Pendekatan Supervisi

Ada tiga pendekatan yang dapat diterapkan supervisor dalam melaksanakan supervisi, yakni pendekatan ilmiah, artistik, dan klinis. Supervisi ilmiah berpandangan pengajaran sebagai ilmu, oleh karena itu perbaikan pengajaran dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah, yakni rasional dan empirik. Indikator keberhasilan mengajar dilihat dari komponen-komponen pembelajaran, variabel-variabel proses belajar mengajar. Sehingga pusat perhatian pendekatan ilmiah menekankan pada pengembangan komponen pembelajaran secara keseluruhan. Supervisor melaksanakan penelitian bidang pengajaran, yakni terkait teori, paradigma, dan desain eksperimental pengajaran. Guru melakukan penelitian tentang faktor yang dapat memengaruhi hasil pengajaran. Guru mengkaji elemen yang dapat memengaruhi kesuksesan belajar, yakni emosional, bakat, intelegensi, ketekunan, kualitas pengajaran, dan kesempatan belajar.

Supervisi artistik berkembang sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap pendekatan ilmiah. Mengkritik kelemahan pendekatan ilmiah secara internal, yang disinyalir gagal karena menggeneralisasikan tampilan pengajaran yang tampak sebagai keseluruhan peristiwa pengajaran. Pendekatan artistik melihat berhasil tidaknya pengajaran, usaha meningkatkan mutu guru banyak menekankan pada kepekaan, persepsi, dan pengetahuan supervisor sebagai saran untuk mengapresiasi kejadian pengajaran yang bersifat subleties (halus, lembut) dan sangat bermakna di dalam kelas. Pengajaran dengan demikian dilihat secara ekspresif, puitis, dan bahkan menggunakan bahasa simbol dan kiasan. Faktor yang memengaruhi kegiatan pengajaran di dalam kelas diamati secara teliti.

Supervisi klinis merupakan bentuk bimbingan profesional yang diberikan kepada guru berdasarkan kebutuhannya melalui siklus yang sistematik dalam perencanaannya, observasi yang cermat atas pelaksanaan, dan pengkajian balikan dengan segera dan obyektif tentang penampilan mengajarnya yang nyata, untuk meningkatkan keterampilan mengajar dan sikap profesional guru itu. Di dalam kata “klinis” tersirat cara kerja di bidang medis, di mana pihak yang memerlukan pertolongan itu datang atas prakarsa sendiri karena menyadari akan sesuatu kekurangan (gangguan kesehatan), dianalisis berdasarkan keluhan-keluhan pasien, dan pada akhirnya diberikan terapi. Dalam dunia medis, dokter memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan pasien, diadakan diagnosis, prognosis, penentuan penyakit, treatment, dan follow up.

Masa Depan Supervisi

Supervisi dengan model lama (inspeksi) dapat menyebabkan guru merasa takut, tidak bebas dalam melaksanakan tugas, dan merasa terancam keamanannya bila bertemu dengan supervisor, tidak memberikan dorongan bagi kemajuan guru. Oleh karena itu, semua kegiatan pembaharuan pendidikan, termasuk pembaharuan kurikulumnya, yang dilakukan dengan pengerahan waktu, biaya, dan tenaga bisa menjadi sia-sia. Fungsi utama supervisi ialah perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran serta pembinaan pembelajaran sehingga terus dilakukan perbaikan pembelajaran.

Masa depan supervisi diarahkan kepada kondisi kepekaan, kepedulian, dan penghargaan kepada guru dalam mengembangkan kondisi pembelajaran. Sehingga pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru terus bergerak kontinu, mencapai keefektifan pembelajaran yang tak ada titik kulminasi di dalamnya. Di sini supervisor dituntut untuk terus meningkatkan keahliannya. Perpaduan dari berbagai pendekatan supervisi oleh supervisor dapat meningkatkan nilai lebih dan bermakna dari pelaksanaan supervisi dan membantu guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran. Jika supervisi dilaksanakan dengan sepenuh hati, “riang gembira”, tak ada unsur paksaan, atau pengawasan, maka lambat laun guru akan merasakan bahwa supervisi ialah kawannya dalam meningkatkan profesionalisme. Guru merasa nyaman dengan supervisi. Mudah-mudahan.

23 Maret 2012

Jambu Alas

Semenjak saya sering naik bus rute Madiun - Jombang, apalagi rute Nganjuk - Jombang, sering ketemu dengan teman-2 musisi. Semenjak itu juga saya sering mendengar lagu-2 Jawa. Sip. Salah satu lagu yang saya suka judule Jambu Alas dari Om. Didi Kempot. Iiihuuu .......
Gayeng lagune. Ini Liriknya.

*Kelingan manis eseme trus kelingan ramah gemuyune

Tresno lan kasih kasih sayange karep atiku klakon dadi bojone

Sayange wis duwe bojo nanging aku aku wis kadong tresno

Nelongso rasaneng ati yen aku ra klakon melu nduweni

** reff:

Jambu alas kulite ijo sing di gagas wis duwe bojo

Ada gula ada semut durung rondo ojo di rebut

Sumpah neng batin yen kulo tidak di kawin

Tekading ati ora bakal luru ganti

Sumpah wis janji arep sehidup semati

seneng lan sedih bareng bareng di lakoni

Jambu alas nduk manis rasane

Snajan tilas tak enteni rondone

Iiihuuu .............. anyar eneh

10 Maret 2012

Jangan Susah

Suatu saat sekitar tahun 2004 saya pulang dari Malang, hari sabtu pagi, sampai di Kediri sekitar pukul 12.45, seperti biasa langsung tancap dolan ke rumah teman saya (dan sekarang pun, sampai kapan pun tetap teman saya, walau lain dunia). Ibarat di kata kalau ada saya pasti ada teman saya itu, dan sebaliknya, yang jelas saat di Kediri. Teman yang saling berbagi, mengingatkan, dan tetap mudah-2an dalam hal kebaikan. Saat itu memang saya ndak punya no dan po, ditambah perut juga luwe banget, tak empet (ditahan) memang. Mau makan apa coba? Tak punya no dan po? (Dan jangan salah arti, saya menulis ini bukan mengeluh, hanya mengenang dengan hati GEMBIRA) Tapi saya tetap riang gembira, tak ada rasa susah, sedih, apalagi nangis. Di perjalanan dengan kereta pun senang melihat orang yang lalu lalang naik turun. Tetap fun yang penting. Di dalam hati sebenarnya pingin langsung saja minta traktiran ke teman saya itu, sebutlah RG githu teman saya, tapi ada rasa yang menahan: "ojo lah, mosok moro mung jaloh mangan". Tapi tak saya pungkiri memang dalam hati pingin ditraktir juga!!! Lah dilalah sampai di rumahnya, lha kok pas teman saya itu pergi keluar rumah, saya ndak tahu ke mana, saat itu saya melihat teman saya itu naik sepeda. Di dalam saya berkata: Lah kiamat kon, RG nyang endi kae, ndak sido mangan iki, moncrot iki!! Di dalam hati berkata githu namun tetap guyu, tersenyum wae. Akhire yo cuma cangkruk di rumahnya dengan orangtuane. Nasib!!! Seperti biasa canda tawa tetap ada, malah yang terkadang ditanya dari orangtuanya teman saya ini mesti ini: Piye cewek-2 Malang, ayu-2 ora? Ini juga jawaban langganan saya: Oalah Pak, masio ayu-2 ndak gelem cewek Malang kaleh kuloe, soale kulo mbladus!! Saya pulang sekitar pukul 18.00, sudah maghrib. Jalan sambil guyu-2 sendiri, ndak jadi makan. Namun sekitar pukul 18.30 teman saya itu datang ke rumah saya. Mungkin sudah jadi naluri teman kali ya, ngerti kalo temane keluwen tenan (bukan berarti di rumah tak ada nasi yang makan yo, tapi memang saya semenjak di malang, malu rasanya makan ikut orang tua). Nah rejeki nomplok iki, makan juga akhire!!!! Sip enak tenan, seperti biasa, mie ayam depane pasar Kras, murah meriah. Terima kasih pren!!! Semenjak itu, saya tambah sadar, teman baik ialah mau berbagi (bukan berarti berbagi makan wae), tapi sebuah spirit perjuangan. Satu hari tak makan (bukan puasa, hari sabtu pada waktu itu), saya tak merasa lapar. Senang malahan, hati senang, lapar tak terasa. SENANG kata kuncinya. Terima kasih teman, mudah-mudahan Engkau BAHAGIA di sana, seperti aku di sini, BAHAGIA.

01 Februari 2012

PERGI HAJI CUMA Rp. 500??

Kalau kita naik bus jurusan Madiun-Jombang, lanjut Jombang-Malang, kita akan berjumpa dengan para musisi yang multi talenta. Mereka tak kalah dengan Jamrud, Boomerang, dan Didi Kempot. Hebat excelent semua. Ya musisi jalanan namanya. Ngamen neng bis-bisan! Saya senang jika berjumpa dengan mereka, sahabat di dalam bus. Rute Madiun-Jombang, memiliki karakter yang dipengaruhi oleh budaya Jawa Timuran. Nyanyinya enak, ada guyonannya, lagunya Jawa (campur sari), seperti lagu Jambu Alas. Saya ndak suka musisi yang nyanyi lagu sendu, cengeng, apalagi berbau cinta, yang mendayu-dayu! Ini terutama lagu-lagu pop. Lagu-2 campur sari, jan top tenan. Hidup penuh warna, tak hanya mendengarkan lagu itu-itu saja. Lain lagi Rute Madiun-Yogyakarta, musisinya lebih alus, sopan, dan kalem. Agak beda dengan rute Madiun-Jombang. Saya pernah menjumpai musisi dengan menyanyikan jula-juli Suroboyoan di Rute Madiun-Yogyakarta. Top!!! Satu hal membedakan musisi bis-bisan dengan musisi dari artis. Saya senang, top pokoknya, diakhir nyanyi, musisi bis-bisan sering mendoakan para penumpang bis, seperti doa: selamat sampai tujuan, rejeki melimpah, sehat, keluarganya tenteram. Dan doa yang saya suka paling utama ialah: penumpang didoakan DAPAT PERGI HAJI! Saya punya tesis demikian: Orang yang bisa pergi Haji salah satu penyebabnya ialah dikabulkannya doa teman-teman musisi bis-bisan. Coba kalau kita cermati, musisi dari artis, setelah nyanyi dipanggung, paling banter mengucapkan: terima kasih, atau saat live concert paling banter mengucapkan: terima kasih, hati-hati di perjalanan, dan nama sponsornya. Beda dengan musisi bis-bisan. Tanpa ada bandrol HTM konser musisi bis-bisan, bebas mau beri Rp. 500 boleh, tak memberi juga boleh, dapat doa bisa pergi Haji. Kita jangan berbangga dulu, percaya diri dulu atas "terkabulnya" keinginan dan harapan kita, karena doa yang kita panjatkan. Siapa tahu itu karena doa orang lain kepada kita. Sungguh hak Gusti Pangeran yang mendengar dan mengabulkan doa. Kita tak tahu. Mudah-mudahan pembaca yang muslim dapat pergi Haji semua, yang tak membaca tulisan ini juga mudah-mudahan bisa pergi haji semua. Mudah-mudahan teman-teman saya para musisi bis-bisan diberi kemudahan, teduh hatinya, lapang, rejeki melimpah, tercapai harapan dan citanya, kesehatan, dan juga dapat pergi Haji bagi yang muslim.

25 Januari 2012

JANGAN MENYAKITI GURU

Kagem Bapak dan Ibu Guruku, saya nyuwun pangapunten atas khilaf saya. Saya tak akan bisa membalas jasa Bapak Ibu. Maka maafkan saya Bapak dan Ibu guruku, baik sadar atau tak sadar jika menyakiti hati Bapak Ibu. Karena bahasa dan perilaku saya. Guruku, kiranya engkau tak sudi memaafkan, bagaimana aku bisa tenang menjalani laku kehidupan? Guruku, aku mohon maaf. Rehat: Jangan pernah menyakiti guru kita. Jangan pernah mengejek guru kita. Jangan pernah berpikir negatif kepada guru kita. Karena Beliau kita bisa menjadi seperti ini (hal positif). Salah satu orang yang mengantarkan kita sampai seberang jalan kehidupan ialah Beliau. Jangan pernah menyakiti guru kita. Bagaimana guru di dalam organisasi sekolah? Sama saja, jangan menyakiti guru. GURU BUKAN KARYAWAN. Guru ialah sosok berilmu, digutu lan ditiru. Jangan pernah menyakiti guru. Apalagi kepala sekolah, jangan pernah mengkritik, mengejek guru di depan peserta didiknya. Mengkritik di depan peserta didiknya saja jangan. Apalagi sampai mengusirnya dari kelas. Siapa pun orang itu, yang berani menyakiti guru, musuh saya! Saya sering membaca buku atau tulisan berupa opini, yang mayoritas mengkritik guru, terutama dalam pembelajaran. Intinya: jika peserta didik ngantuk di kelas, tak aktif di kelas, kelas terasa membosankan, siswa selalu menguap di kelas, pasti yang disalahkan guru yang pertama. Mari kita kaji. Model dan metode yang diterapkan oleh guru, itu hanya sebagai alat keefektifan pembelajaran. Bukan unsur mutlak. Apa yang diingat oleh siswa terhadap gurunya? Bukan materi, apalagi modelnya, tetapi adalah PERILAKU GURU yang diingat oleh siswa. Saya pernah jadi siswa juga. Apa yang menyebabkan siswa sering menguap, ngantuk di kelas? Apa yang menyebabkan kita sering menguap? Menguap indikasi otak kita kekurangan oksigen dan cairan, yang salah satu penyebabnya ialah porsi makan yang berlebihan (Kompas, 8 November 2011). Jadi kalau ingin tak ngantuk di kelas, sangu air mineral dalam botol. Biar badan tetap fresh, segar, tak mudah menguap dan ngantuk. Lalu apa yang disenangi siswa dari gurunya? Apakah diberi nilai A? Tidak! Siswa lebih suka disebut namanya oleh gurunya. Jangankan anak SD, saya saja yang sudah gerang kongkang jika disebut nama saya oleh guru, senangnya minta ampun! Seandainya jika kita sudah jadi guru, maka sebenarnya kita sudah tahu apa yang disenangi siswa dari gurunya. Karena kita juga pernah jadi siswa. Jadi tinggal membalikkan perannya. Kita sebut nama siswa kita. Itu dari siswa. Apa yang disenangi guru dari siswanya? Apakah IPK Cumlaude? Itu hanya kesenangan sesaat! Cuma satu yang disenangi guru dari siswa. Siswa lebih sukses dari gurunya. Lebih dalam hal positif. Pasti Bapak / Ibu guru akan senang jika nanti berpapasan dengan siswanya yang lebih suskes, ditambah dengan bersahaja, tak menyombongkan miliknya apa yang telah diraih. Tetap cium tangan gurunya. Bapak / Ibu guru tak akan mengingat berapa IPK kita. Salam sukses untuk semua.

REHAT SMS

Siapa di abad ini manusia yang tak kenal HP? Hand Phone sudah menjadi gaya hidup orang saat ini. HP di dalamnya ada fasilitas SMS. Jika kita tak bijak menggunakan maka bisa tak efisien menggunakan pulsa. Berbicara masalah SMS, kita biasanya menyapa orang yang kita SMS dengan salam, atau lazimnya kata-kata yang berbau religius. Namun apakah kita paham dengan makna kata-kata yang sering kita gunakan? Mari kita perhatikan. Waspada! Jangan menulis "Mohd", mari kita tulis lengkap "MUHAMMAD", karena kata Mohd artinya "Anjing Bermulut Besar". Jangan menulis "4JJI" mari kita tulis lengkap "ALLAH SWT", karena kata 4JJI artinya for Judas Jesus Isa. Jangan menulis "Ass / Askum", mari kita tulis lengkap "Assalamu'alaikum", karena Ass artinya pantat dan Askum artinya celakalah kamu. Jangan menulis "God" karena Asma Allah tak pernah tergantikan. Duh Gusti Allah, Gusti Pangeran, mohon petunjukmua, dalam dunia ini yang penuh tipu muslihat. Mari kita berpikir sebelum bertindak, mari kita berpikir sebelum berbicara / menulis. Kita harus tahu maknanya, atas semua yang apa kita lakukan dan kita ucapkan. Jangan mengucapkan kata-kata yang tidak tahu maknanya.