Saya punya masa lalu kelam. Harus diakui, susah sekali untuk memutihkan kekelaman itu. Kalau saja bisa diputihkan seperti mengecat tembok dengan catnya yang katanya bisa menutupi noda di bawahnya tanpa terlihat lagi, alangkah menyenangkan. Yang berat adalah kekelaman itu dipakai orang, bahkan disimpan lama, untuk dijadikan tanda pengenal alias KTP untuk saya.
Kekelaman itu memang saya sendiri yang membuat. Saya lupa itu meninggalkan jejak yang sayangnya tak bisa dihapus air laut atau air apa pun dan akibatnya memberi efek ke mana-mana. Ada harga yang harus saya bayar dan susahnya tak bisa dilunasi sesegera mungkin. Ada masa di mana Anda harus bekerja keras untuk memutihkannya lagi.
Ingat, manusia cenderung lebih menyukai melihat kekelaman seseorang. Kesenangan itu akan berakhir disimpan dalam hati dan besar kemungkinan untuk disebarluaskan. Pada zaman sekarang, kekelaman seseorang malah bisa jadi cara mencari keuntungan untuk orang lain, khususnya mereka yang bergelut di bisnis media.
Namun, jangan putus asa kalau dalam perjalanan untuk memutihkan hidup Anda yang kelam itu orang masih mencemooh Anda. Jangan merasa tersiksa dan jangan mencoba menjelaskan kepada sejuta orang. Anda akan kewalahan dan bisa jadi kena serangan jantung sebelum waktunya. Anda tak bisa mengubah persepsi orang terhadap kekelaman yang Anda buat sendiri. Maka, dengan diam saja, Anda perlahan memutihkan diri Anda, sampai orang kemudian melihat perubahan baru dalam diri Anda.
Ingat lagi. Bila Anda merasa sudah sedikit memutih dan beberapa orang melihat itu, maka jangan keliru Anda tidak akan menjadi bahan gunjingan lagi. Saya mengalami hal yang sama. Jadi, kelam saya digunjing, baru sedikit putih saya digunjing lagi. Jadi, dari dulu sampai hari ini saya tergunjing-gunjing.
Ingat dua kali lagi. Kalau Anda mau naik kelas, Anda yang harus bekerja keras, bukan orang lain. Jadi, biarkan mereka bergunjing, Anda tetap belajar dengan rajin. Siapa tahu Anda juara kelas, lalu ketika menerima piala, kulit Anda sudah putih. Tanpa perlu krem bengkuang.
Buat semua yang merasa tak pernah membuat kesalahan, silakan ambil batu dan lemparkan kepada manusia yang Anda anggap membuat kesalahan. Hayu. siapa yang mau berebut batu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar